Harus Pilih Pertamax atau Bensin Untuk Motor Kompresi Kecil dan Besar
Modifikasi.co.id – Memilih bahan bakar yang pass untuk digunakan pada kendaraan sepeda motor atau roda duanya memang harus sedikti ada pengetahuan agar motor yang kita memiliki lebih efektif dan effesient untuk digunakan sehari hari. Penggunakan jenis oktan (RON) bahan bakar yang paling bijak adalah harus didasarkan pada seperti apa kompresi mesin yang digunakan , penasaran mau …? anda bias lihat penjabaran saya dibawah ini
Dari sumber yang pernah saya baca di blog wak haji (tmcblog.com) mengatakan bahwa secara empirik membuktikan bahwa penggunaan premium pada Motor Mio J menghasilkan angka konsumsi bbm sampai 64km/liter sedangkan saat menggunakan bahan bakar minyak jenis pertamax maka diperoleh konsumsi BBM Mio J bisa mencapai 65,1 km/liternya. Perbedaan nya tidak terlalu signifikan hanya selisih sedikit yaitu 1,5 KM untuk setiap liternya. Sangat kecil sekali bukan ,kalau di persentasi mungkin hanya 2% peningkatannya jika motor yamaha mio J menggunakan bahan bakar minyak pertamax ,untuk detailnya anda bisa simak ulasan dibawah ini
Mungkin anda masih bingung apa itu kompresi …? ya kompresi ada hubungannya dengan proses “kompresi/tekan/pemapatan” yang terjadi pada mesin .
Berikut ini contoh pada mesin motor 4 tak terdapat empat tahap kerja
Gambar diatas adalah proses pembakaran yang terjadi pada mesin motor 4 tak, untuk detailnya anda bisa lihat pada penjelasan saya dibawah ini :
- klep input terbuka ( klep Out tertutup) dan udara plus bbm masuk keruang bakar dan tercampur secara homogen
- Proses kompresi terjadi dimana klep in tetutup kembali .. . lalu piston naik keatas dan akan “memampatkan campuran udara dan bbm” Kenapa harus di mampatkan? Ya biar ledakan hasil pembakaran (detonasi) di lebih besar
- Proses Detonasi . . . nah Busi akan memercikan api, karena bbm dan udara dalam bentuk yang sangat mampat maka ledakan akan terjadi jauh lebih bertenaga dibandingkan tanpa di mampatkan . . . tenaga ini lah yang digunakan untuk mendorong piston kembali ke bawah dan seterusnnya melalui sistem transmisi bisa menggerakkan kendaraan
- Proses exhaus, dimana Hasil pembakaran dibuang menuju muffler
Pada artikel yang akan kita bahas yaitu pada point yang ke 2 yakni kompresi dan proses ke 3 yang disebut dengan destonasi. Mungkin kita sering mendengar istilah kompresi mesin .Agar lebih mudah disini saya akan mencontohkan pada mio J kompresi 1:9,3 . Pada motor yamaha Mio J ada ruang bakar yaitu 113,7cc (ini hanya contoh saja ) maka rasio kompresi mio J akan menghasilkan 1:9,3 setelah campuran udara dan bbm masuak keruang bakar campuran ini kemudian akan di kompress/dimampatkan menjadi 12,22cc saja ,bayangkan dari 113,7 ccc di mampatkan atau di press menjadi 12,22cc.
Coba anda bayangkan lagi apa bila motor yamaha mio J tadi di oprek mesinnya sehingga punya kompresi 1:10 maka volume hasil kompresinya akan menjadi 11,37 cc saja dan kala dinaikan maka bisa menjadi 1:11 maka valume hasil kompresinya akan menjadi 10,34 saja.
Dari yang sudah saya jelaskan diatas maka bisa ditarik kesimpulan saat kompresi motor dinaikan maka campuran antara bahan bakar minyak (bensin) dan juga udara maka akan menjadi makin “pekat” dengan densitas yang makin tinggi dan punya karakter yang mudah sekali diledakan. Jadi di takutkan detonasi akan terjadi dulu sebelum piston mencapai titik mati atas atau disingkat dengan istilah TMA , maka dibutuhkan bahan bakar minyak yang lebih “lambat terbakar” nah bahan bakar minya yang lambat terbakar ini adalah BBM dengan otak yang tinggi. Jadi apakah anda sudah pahammmm..? Coba anda baca catatan yang saya kutip dari blognya wak haji dibawah ini
“Semakin padat susah di bakar”kalau menurut aku iya kalau untuk barang padat bukan gas…kalau untuk campuran udara dan bensin tidak berlaku..semakin padat malah smakin mudah terbakar ..makanya butuh bahan bakar yg nilai ron nya tinggi…agar tidak meledak dulu sblm busi memercikan api
Kalo BBM setau saya, saat di kompresi/padatkan justru semakin mudah “menyala sendiri” / self combustion.. Makanya mesin kompresi tinggi butuh BBM yang “tidak gampang menyala sendiri” yg salah satu tolok ukurnya bisa diliat dari angka RONnya.. makin tinggi angka RON, BBM makin tidak mudah menyala sendiri alias makin tahan untuk di padatkan. Jadi BBM dapat dinyalakan dengan kepadatan dan waktu (ignition timing) yang diinginkan sehingga hasil tenaga puntir (torque) pada kruk as sesuai dengan yang direncanakan pembuat mesin.
Dari yang saya baca baca ada yang mempunyai kesimpulan bahwa kalau kompresi rendah menggunakan BBM kompresi tinggi menurut banyak sumber adalah sebuah pemborosan lha kok bisa…? Misalnya gini , lagi lagi kita menggunakan contoh hehe biar lebih mudah, misal Motor yamaha mio J mau menggunakan bahan bakar minyak Pertamax Plus atau shell v-power (ron 95) disinyalir efeknya terhadap konsumsi bahan bakar minyak maka tidak terlalu maksimal maksudnya tidak akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit – km/liternya. So kesimpulan yang paling bijak adalah sesuaikan kompresi mesin motor mu dengan jenis oktan dari bahan bakar minyak yang dipakai.
Demikian informasi yang bisa saya bagikan untuk anda,semoga bermanfaat.
sumber :tmcblog.com , wikipedia.org